Ketika para CEO manufaktur bergulat dengan tuntutan masa kini, seperti mengurangi limbah, inisiatif ekonomi sirkular menghadirkan opsi menarik bagi para pemimpin untuk memenuhi tujuan keberlanjutan dan keuangan mereka. Beberapa perusahaan, seperti Apel, H&M Dan Patagonia, telah menunjukkan bagaimana praktik rantai pasokan berkelanjutan tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga mendorong kinerja fiskal dan tanggung jawab perusahaan.
Pembaruan terbaru Apple pada program Perbaikan Layanan Mandirinya memberikan akses kepada pengguna iPhone ke suku cadang bekas asli. Inisiatif ini tidak hanya menawarkan lebih banyak opsi perbaikan kepada pemilik dan meningkatkan keawetan perangkat, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan Apple. Sementara itu, Patagonia mengatasi krisis limbah tekstil (kurang dari 1% bahan pakaian didaur ulang menjadi pakaian baru!) dengan memastikan lebih dari 80 persen kain poliester mereka didaur ulang. Sedangkan untuk H&M, mereka memberi penghargaan kepada pelanggan yang peduli lingkungan dengan voucher saat mereka berpartisipasi dalam program Garment Collecting, mengubah pakaian lama mereka menjadi baru. kain berkelanjutanPrakarsa-prakarsa ini menggarisbawahi bahwa bisnis dapat tetap menguntungkan tetapi tetap berupaya mengurangi jejak lingkungannya.
Apa itu ekonomi sirkular?
Perserikatan Bangsa-Bangsa mendefinisikan ekonomi sirkular sebagai peralihan dari praktik tradisional “ambil, buat, buang” ke arah promosi paradigma yang mencakup “desain, pemeliharaan, perbaikan, penggunaan kembali, pembuatan ulang, pembaruan, dan daur ulang yang tahan lama” daripada memanfaatkan material baru.
Mengingat bahwa produsen menghasilkan sejumlah besar limbah global, dengan limbah industri sebagai yang paling berbahaya, maka penanganan pengelolaan limbah di sektor ini menjadi sangat penting. Menurut Zion Market Research, manufaktur menyumbang sekitar 50 persen dari sampah yang dihasilkan di dunia.
Jangan sia-siakan, jangan kekurangan: cara mempromosikan ekonomi sirkular dengan praktik berkelanjutan yang terbukti
Bisa merangkul ekonomi sirkular menjadi kunci untuk memecahkan masalah limbah produsen, menghadirkan pendekatan yang menguntungkan dan berkelanjutan yang bermanfaat bagi lingkungan dan keuntungan
Menurut para ahli, ya, hal itu bisa terjadi. Forum Ekonomi Dunia menegaskan bahwa model ekonomi sirkular dapat mengaktifkan perubahan yang meluas bagi produsen dan membantu produsen mengurangi limbah untuk memenuhi tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan berhasil. Berikut caranya: